Lompat ke konten
Beranda » Prinsip-Prinsip Perencanaan Bangunan Tahan Gempa

Prinsip-Prinsip Perencanaan Bangunan Tahan Gempa

perencanaan bangunan tahan gempa

Sepanjang tahun 2016-2019 terjadi 5 gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia. Empat diantaranya terjadi pada daerah lepas pantai dan satu lagi pada daerah pemukiman. Pada daerah pemukiman yang cukup padat, perlu adanya suatu perencanaan bangunan tahan gempa untuk mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa. Dengan menggunakan prinsip teknik konstruksi yang baik dan praktis maka kerugian harta benda dan jiwa manusia dapat dikurangi.

perencanaan bangunan tahan gempa

Source : liputan6.com

Gempa yang terjadi dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

  • Gempa ringan yang terjadi tidak mengakibatkan efek yang berarti pada struktur.
  • Gempa sedang sedikit berakibat pada struktur tapi masih aman.
  • Gempa yang besar, sudah mengakibatkan kerusakan pada struktur, tapi strukturnya masih tetap berdiri dan tidak roboh.

Itulah pentingnya perencanaan bangunan tahan gempa, agar bangunan yang kita tempati aman, stabil, dan tidak mudah roboh saat terjadi gempa.

Berikut ini ada prinsip-prinsip yang dipakai dalam perencanaan bangunan tahan gempa :

1.Pondasi

perencanaan bangunan tahan gempa

Source : konstruksisamarinda.com

Membangun pondasi memang sederhana, tapi pondasi yang kuat memerlukan pengetahuan yang cukup. Sehingga fondasi bangunan yang baik haruslah kokoh dalam menyokong beban dan tahan terhadap perubahan termasuk getaran. Penempatan pondasi juga perlu diperhatikan kondisi batuan dasarnya. Pada dasarnya pondasi yang baik adalah seimbang atau simetris. Dan untuk pondasi yang berdekatan harus dipisah, untuk mencegah terjadinya keruntuhan local (Local Shear).

2.Desain Kolom

perencanaan bangunan tahan gempa

Source : konstruksisamarinda.com

Kolom harus menggunakan kolom menerus (ukuran yang mengerucut/ semakin mengecil dari lantai ke lantai). Dan untuk meningkatkan kemampuan bangunan terhadap gaya lateral akibat gempa, pada bangunan tinggi (high rise building) acapkali unsur vertikal struktur menggunakan gabungan antara kolom dengan dinding geser (shear wall).

3.Denah Bangunan

perencanaan bangunan tahan gempa

Source : konstruksisamarinda.com

Bentuk Denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris, dan dipisahkan (pemisahan struktur). Untuk menghindari adanya dilatasi (perputaran atau pergerakan) bangunan saat gempa. Namun dilatasi ini pun menimbulkan masalah pada bangunan yaitu :

  1. 2 atau beberapa gedung yang dilatasi akan mempunyai waktu getar alami yang berbeda, sehingga akan menyebabkan benturan antar gedung.
  2. Ketidak efektifan dalam pemasangan interior, seperti : plafond, keramik, dll.
  3. Perlunya konstruksi khusus (balok korbel).

4.Bahan bangunan harus seringan mungkin

perencanaan bangunan tahan gempa

Berat bahan bangunan adalah sebanding dengan beban inersia gempa. Sebagai contoh penutup atap genteng menghasilkan beban gempa horisontal sebesar 3X beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasiIkan beban gempa sebesar 15X beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu.

Aluminium Composite Panel atau ACP biasa digunakan sebagai salah satu bahan material bangunan. ACP Corrugated adalah acp dengan berat paling ringan. Dapat digunakan untuk eksterior bangunan, khususnya pada daerah rawan gempa. Karena bahannya yang ringan, sehingga tidak akan menimbulkan luka yang berat saat tertimpa bangunan dengan aluminium composite panel.

5.Struktur atap

Source : konstruksisamarinda.com

Jika tidak terdapat batang pengaku (bracing) pada struktur atap yang menahan beban gempa dalam arah horizontal, maka keruntuhan akan terjadi seperti, diperlihatkan pada gambar diatas.

6.Konsep Desain Kapasitas (Capasity Design)

Source : konstruksisamarinda.com

Konsep Desain Kapasitas adalah dengan meningkatkan daktalitas elemen- elemen struktur dan perlindungan elemen- elemen struktur lain yang diharapkan dapat berperilaku elastik. Salah satunya adalah dengan konsep “strong column weak beam”. Dengan metode ini, bila suatu saat terjadi goncangan yang besar akibat gempa, kolom bangunan di desain akan tetap bertahan, sehingga orang- orang yang berada dalam Gedung masing mempunyai waktu untuk menyelamatka diri sebelum Bangunan roboh seketika.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendesain kolom yang kuat antara lain :

a. Pengaturan jarak antar sengkang.

b. Peningkatan mutu beton.

c. Perbesaran penampang.

d. Serta untuk struktur bangunan dengan baja, bisa dimodifkasi sambungan hubungan antara balok dengan kolom.

 

Terima kasih telah membaca artikel ini sampai akhir. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda tentang Perencanaan Bangunan Tahan Gempa. Nantikan berbagai tips dan inspirasi-inspirasi lainnya hanya di acpgoodsense.com.

PT.GRHA SENTOSA ALAM

🏫 Jl Soekarno Hatta Komplek Sentral Bisnis B-15, Tengkerang Barat, Marpoyan Damai, Tengkerang Bar., Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau 28124

📞 0853-6523-0091 (Wati)
📞 0853-6231-3051 (Suci)

🌐 http://www.acpgoodsense.com
🔴 https://www.instagram.com/acpgoodsense
🔵 https://www.facebook.com/distributorACPdanSiliconsealantGoodsensedanGRH
🌏 https://goo.gl/maps/gjGLzprSdiSPsvMQ6